Kategori
Uncategorized

bagaimana hak-hak perempuan Afganistan direnggut

Perempuan yang mengenakan burqa bepergian di atas mobil bak terbuka di jalanan kota Kandahar.bagaimana hak-hak perempuan Afganistan direnggut – Dua belas bulan setelah Taliban kembali mengambil alih alih kekuasaan di Afghanistan, mereka udah merenggut hampir semua kebebasan yang dirasakan para perempuan negara DATA CHINA.

Usai kekuasaan Afganistan beralih dari Amerika Serikat ke Taliban pada 15 Agustus tahun lalu, banyak perempuan kuatir pemerintahan yang baru dapat berdampak pada kehidupan mereka. Banyak dari kecemasan itu kini menjadi kenyataan.

Serangkaian ketentuan dan wejangan formal dibikin sebagai wujud pembatasan ketat secara formal, biarpun cara penerapan dan penegakannya tidak merata di satu daerah dan daerah lainnya.

BBC lihat kembali beberapa moment perlu selagi hak dan kebebasan perempuan Afganistan direnggut sepanjang setahun terakhir, kadang waktu melalui perintah formal dan di lain selagi secara lebih halus melalui perubahan peraturan lokal.

Sembilan bulan setelah Taliban berkuasa, pembawa acara perempuan di televisi diperintahkan untuk siaran bersama dengan muka tertutup. Presenter TV Tolo, Yalda Ali, mengunggah video di sarana sosial, sehari setelah pengumuman. Dia berkata, semua teman laki-lakinya terhitung mengenakan penutup muka selagi siaran, sebagai wujud protes atas instruksi Taliban.

“Secara tidak segera mereka menghimpit kita sehingga kita berhenti tampil di TV,” kata seorang jurnalis yang bekerja di Kabul kepada BBC. Dia tidak idamkan disebutkan namanya.

“Bagaimana aku dapat membaca berita bersama dengan mulut tertutup? Saya tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Saya harus bekerja. Saya adalah pencari nafkah untuk keluarga saya.”

Adapun pembawa berita di TOLOnews, Farida Sial, bicara kepada BBC, “Kami sebetulnya Muslim, kita mengenakan hijab, kita menutupi rambut kami, namun amat sulit bagi seorang presenter untuk menutupi wajahnya sepanjang dua atau tiga jam dan bicara layaknya itu.”

Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, Taliban memerintahkan perempuan Afghanistan mengenakan cadar. “Barangsiapa yang tidak mematuhi perintah selanjutnya dapat lihat pendamping laki-lakinya dipenjara sepanjang tiga hari,” begitu bunyi ancaman PREDIKSI HONGKONG.

Perintah Taliban itu terhitung menunjukkan perempuan hanya boleh meninggalkan rumah kecuali punyai keperluan. Anggota keluarga laki-laki mereka dapat meraih konsekuensi spesifik kecuali perintah selanjutnya tidak diindahkan.

“Hati aku hancur dikala orang-orang di jalan menghampiri aku dan meminta aku menutupi wajah,” kata seorang pedagang bernama Soraya kepada BBC, setelah Taliban memberitakan perintah tersebut.

Dia menjelaskan Taliban datang ke toko-toko busana perempuan di Kabul untuk lihat apa yang dijual pedagang dan apakah panjang busana yang dibikin oleh penjahit udah mencukupi standar kepantasan terbaru.

“Bahkan penjahit yang aku datangi meminta aku untuk menutup muka aku sebelum bicara dengannya,” kata 5 BANDAR TOGEL TERPERCAYA.

Seorang mahasiswa bernama Fereshtah menjelaskan teman-teman sekelasnya terpaksa mematuhi perintah itu karena takut.

“Mereka mengaku kepada aku bahwa mereka dapat Mengenakan cadar karena ayah mereka udah memperingatkan beragam akibat kecuali mereka tidak mematuhi peraturan itu.”

Tinggalkan Balasan